Update Dunia - Pada bulan Februari warga Washington DC Amerika Serikat dikejutkan dengan fenomena hujan susu. Setelah menjadi perdebatan ilmuwan selama berbulan-bulan, Universitas Washington DC akhirnya bisa mengungkapkan penyebab dari terjadinya hujan susu itu.
Berdasarkan hasil penelitian, tim ilmuwan gabungan ahli meteorologi dan geologi Universitas Washington menyatakan bila hujan susu itu terjadi akibat percampuran dari debu yang berasal dari danau Summer di Oregon yang berjarak 772 kilometer dari Washington. Danau itu diketahui telah mengering saat musim panas dan menghasilkan debu yang sangat banyak.
Nah, debu-debu itu akhirnya bersatu dengan awan dan akhirnya membuat bulir-bulir hujan berwarna putih, sesuai dengan warna debu danau Summer.
Lebih lanjut, penelitian juga membuktikan bila bahan-bahan kimia yang ada di hujan itu mirip dengan yang ada di danau Summer.
"Tingkat kandungan sodium dan zat-zat kimia lain sama dengan garam yang ditemukan di dasar danau Summer yang telah mengering," lanjut ahli kimia Kent Keller.
Sebelum penelitian ini dipublikasikan pertengahan bulan Juni ini, beberapa teori tentang penyebab hujan susu Washington bermunculan. Pertama, beberapa ilmuwan berpendapat bila warna putih itu berasal dari debu vulkanik letusan gunung api di Jepang.
Kedua, kebakaran hutan yang ada di Nevada menjadi kambing hitam. Alasannya, kebakaran Nevada menghasilkan abu yang terbawa angin dan akhirnya bersatu dengan awan hujan.
Sehari sebelum hujan susu terjadi, sebuah badai dengan kecepatan 96,5 kilometer per jam menghantam danau Summer dan menerbangkan debu-debu kering itu ke angkasa.
"Badai itu sangat kuat dan mampu mengangkat debu dalam jumlah cukup banyak," ujar Nic Loyd, ahli meteorologi dari Universitas Washington, Daily Mail (09/06).
EmoticonEmoticon